Pada Wabash College, sekolah khusus siswa laki-laki di Indiana, Amerika Serikat, video game akan menjadi bagian dari perkuliahan. Game-game yang masuk ke dalamnya adalah Portal, The Epic of Gilgamesh, Hamlet, dan Aristotle.
Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, seperti dikutip dari Mashable, 25 Agustus 2010, perlu memainkan game-game tersebut jika ingin meraih gelar.
Game-game itu akan menjadi bagian dari seminar wajib para mahasiswa baru bertajuk ‘Enduring Questions’ yang akan mengeksplorasi pertanyaan fundamental seputar kemanusiaan lewat apa yang disebut sebagai ‘classical and contemporary works.’
Terinspirasi oleh artikel yang menggambarkan teori game Portal dengan teks sosiologi bertajuk ‘The Presentation of Self in Everyday Life’ karya Erving Goffman, tahun 1959, Michael Abbott, seorang dosen di kampus itu yang mendesain seminar tersebut.
Abbott berpendapat, Portal merupakan game yang perlu dialami dan didiskusikan oleh para mahasiswa yang ingin lulus dalam perkuliahan.
Sebelumnya, Abbott mendemonstrasikan game tersebut pada sejawatnya yang tidak suka bermain game. Hasilnya, mereka setuju rencana Abbott untuk menggelar kelas berdasarkan teks sosiologi Goffman dan melanjutkannya dengan permainan Portal.
Game itu sendiri tidak akan menjadi seluruh bagian dari seminar ‘Enduring Questions’ tersebut karena hambatan teknis di mana ratusan mahasiswa harus memainkan game tersebut dan universitas tidak memiliki hardware yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Untuk itu, Abbott dan beberapa dosen lain akan menguji coba terlebih dahulu Portal untuk beberapa kelas terpilih.
Sebelumnya, Abbott menyatakan, ia mempertimbangkan pula untuk memainkan game BioShock dan Planescape Torment. Akan tetapi ia lebih memilih Portal karena jika dibandingkan dengan game lainnya, game Portal lebih cepat diselesaikan. (sj)
Sumber: VIVAnews.com
Pada Wabash College, sekolah khusus siswa laki-laki di Indiana, Amerika Serikat, video game akan menjadi bagian dari perkuliahan. Game-game yang masuk ke dalamnya adalah Portal, The Epic of Gilgamesh, Hamlet, dan Aristotle.
Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, seperti dikutip dari Mashable, 25 Agustus 2010, perlu memainkan game-game tersebut jika ingin meraih gelar.
Game-game itu akan menjadi bagian dari seminar wajib para mahasiswa baru bertajuk ‘Enduring Questions’ yang akan mengeksplorasi pertanyaan fundamental seputar kemanusiaan lewat apa yang disebut sebagai ‘classical and contemporary works.’
Terinspirasi oleh artikel yang menggambarkan teori game Portal dengan teks sosiologi bertajuk ‘The Presentation of Self in Everyday Life’ karya Erving Goffman, tahun 1959, Michael Abbott, seorang dosen di kampus itu yang mendesain seminar tersebut.
Abbott berpendapat, Portal merupakan game yang perlu dialami dan didiskusikan oleh para mahasiswa yang ingin lulus dalam perkuliahan.
Sebelumnya, Abbott mendemonstrasikan game tersebut pada sejawatnya yang tidak suka bermain game. Hasilnya, mereka setuju rencana Abbott untuk menggelar kelas berdasarkan teks sosiologi Goffman dan melanjutkannya dengan permainan Portal.
Game itu sendiri tidak akan menjadi seluruh bagian dari seminar ‘Enduring Questions’ tersebut karena hambatan teknis di mana ratusan mahasiswa harus memainkan game tersebut dan universitas tidak memiliki hardware yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Untuk itu, Abbott dan beberapa dosen lain akan menguji coba terlebih dahulu Portal untuk beberapa kelas terpilih.
Sebelumnya, Abbott menyatakan, ia mempertimbangkan pula untuk memainkan game BioShock dan Planescape Torment. Akan tetapi ia lebih memilih Portal karena jika dibandingkan dengan game lainnya, game Portal lebih cepat diselesaikan. (sj)
• VIVAnews
Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, seperti dikutip dari Mashable, 25 Agustus 2010, perlu memainkan game-game tersebut jika ingin meraih gelar.
Game-game itu akan menjadi bagian dari seminar wajib para mahasiswa baru bertajuk ‘Enduring Questions’ yang akan mengeksplorasi pertanyaan fundamental seputar kemanusiaan lewat apa yang disebut sebagai ‘classical and contemporary works.’
Terinspirasi oleh artikel yang menggambarkan teori game Portal dengan teks sosiologi bertajuk ‘The Presentation of Self in Everyday Life’ karya Erving Goffman, tahun 1959, Michael Abbott, seorang dosen di kampus itu yang mendesain seminar tersebut.
Abbott berpendapat, Portal merupakan game yang perlu dialami dan didiskusikan oleh para mahasiswa yang ingin lulus dalam perkuliahan.
Sebelumnya, Abbott mendemonstrasikan game tersebut pada sejawatnya yang tidak suka bermain game. Hasilnya, mereka setuju rencana Abbott untuk menggelar kelas berdasarkan teks sosiologi Goffman dan melanjutkannya dengan permainan Portal.
Game itu sendiri tidak akan menjadi seluruh bagian dari seminar ‘Enduring Questions’ tersebut karena hambatan teknis di mana ratusan mahasiswa harus memainkan game tersebut dan universitas tidak memiliki hardware yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Untuk itu, Abbott dan beberapa dosen lain akan menguji coba terlebih dahulu Portal untuk beberapa kelas terpilih.
Sebelumnya, Abbott menyatakan, ia mempertimbangkan pula untuk memainkan game BioShock dan Planescape Torment. Akan tetapi ia lebih memilih Portal karena jika dibandingkan dengan game lainnya, game Portal lebih cepat diselesaikan. (sj)
• VIVAnews